Selasa, 10 Desember 2013

Tugas Kelompok Difusi Inovasi

PROPOSAL
“MODUL PELATIHAN LIMBAH BINGKAI KARTU PERDANA SEBAGAI HASIL KERAJINAN TANGAN







Disusun Oleh :
Alfin Ibadus Sholeh             (120141400977)
Annisa Alifa                        (120141411464)
Endah Rahmawati               (120141400989)
Evi Ratnasari                       (120141400990)
Luvia Irmadiana                  (120141411450)
Muhammad Rif’an Zawawi (120141400984)
Navy Perdana MD             (120141411460)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
DESEMBER 2013




A. Judul : Modul dan Pelatihan Limbah Kartu Perdana sebagai Hasil Kerajinan Tangan.

B. LATAR BELAKANG
Sesuatu yang sudah sangat familiar pada mata, telinga, dan hidung kita. Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena dianggap sudah tidak terpakai atau bahkan dianggap tidak dapat dimanfaatkan lagi. Secara umum, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau mudah diuraikan oleh alam seperti sisa makanan, daun-daunan, sayuran, dan buah-buahan. sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sulit atau tidak bisa diuraikan oleh alam seperti plastik, kaca, karet, kain, dan kaleng. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, semakin banyak juga tumpukan sampah yang menyerupai gunung di berbagai tempat. Sayangnya, sampah-sampah tersebut belum dikelola dengan baik, akhirnya sampah- sampah itu berubah menjadi bencana bagi kita. Bagaimana tidak, tidak sedikit musibah banjir yang terjadi di Indonesia karena tumpukan sampah di sungai. Atau penyakit yang mewabah di suatu tempat, tidak jarang penyebabnya adalah sampah yang tidak dikelola dengan baik. Padahal, kalau sampah itu dikelola dengan baik bisa membuat lingkungan menjadi sehat dan asri, bisa menghemat sumber daya alam dan energi, bahkan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kebanyakan orang hanya membuang sampah begitu saja tanpa memilah-milahnya, pembuangannya pun ada yang membuat dengan cara menimbun atau membakarnya. Hanya sedikit yang berusaha untuk mengelolanya, misalnya melakukan daur ulangatau membuat kompos dari sampah organik. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. Banyak cara yang bisa kita tempuh untuk menumbuhkan kreativitas. Dalam dunia pendidikan, kreativitas merupakan salah satu modal yang harus dimiliki mahasiswa untuk menjalani kehidupannya, khususnya kehidupan yang akan datang, agar mereka bisa hidup mandiri dan bisa berkompetisi. Kartu perdana merupakan sebuah produk yang sangat penting bagi para pengguna telepon seluler atau (handphone). Perkembangan bisnis kartu perdana akhir-akhir ini telah menunjukkan suatu gejala, yaitu semakin banyak dan beragamnya kartu perdana yang ditawarkan oleh perusahaan dengan bermacam merek, fitur, dan fasilitas yang semakin lengkap. Berbagai macam kartu perdana sudah merajalela di Indonesia. Perusahaan- perusahaan kartu perdana pun berlomba-lomba untuk menarik perhatian para konsumennya dengan melakukan inovasi-inovasi pada produknya. Hal ini menyebabkan, banyak konsumen yang selalu mengganti-ganti nomor handphonenya untuk mendapatkan keuntungan yang diberikan oleh pihak produsen. Agar lebih menarik perhatian para konsumen, salah satu perusahaan kartu perdana memberikan 1 juta kartu perdana yang diberikan secara cuma- cuma di Jawa, Bali, dan Lombok. Dikarenakan pemakaian kartu perdana yang semakin hari semakin meningkat, maka melalui program ini, penulis menghasilkan sebuah inovasi terbaru sebagai peluang usaha yaitu dengan menciptakan kartu perdana sebagai miniature yang bernilai tinggi.


A. SASARAN PEMBUATAN LIMBAH KARTU PERDANA
*segi kemanfaatan




SASARAN MASYARAKAT
NO
SISWA
NO

1
Menambah daya kreativitas siswa 
1
Menambah daya kreativitas siswa 
2
Membuat proses pembelajaran menjadi tidak membosankan
2
Membuat proses pembelajaran menjadi tidak membosankan
3
Menambah pengetahuan akan kesenian
3
Menambah penghasilan karena hasil kreasi bisa diperjual belikan.
4
Merangsang daya otak untuk lebih berkreasi lagi
4
Merangsang daya otak untuk lebih berkreasi lagi.


5
Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas keseharian.



A. TEKNIK PENDEKATAN TERHADAP SASARAN
SASARAN
NO
SISWA
NO
MASYARAKAT

Cenderung lebih mudah dalam pengkondisian karena kegiatan tersebut menjadi mapel wajib yang harus mereka ikuti. Sehingga tidak ada banyak permasalahan dalam penyelenggaraan

Mengidentifikasi lokasi dan sasaran yang berpotensi besar untuk mengikuti pelatihan yang ada

Perlunya kontrak awal yang jelas mengenai capaian-capaian dalam kegiatan tersebut

Penyuluhan kegiatan yang ada secara intens

Siswa diberikan kebebasan dalam berkreasi

Pengelompokkan peserta berdasarkan usia, jenis kelamin, dan bisa-tidak suka untuk mempermudah terlaksanannya pelatihan

Penilaian tidak selamanya dari pendidik. Karena ditakutkan akan terjadi penilaian yang subjektif. Siswapun berhak untuk saling menilai

Diperlukan tahapan-tahapan, dan capaian-capaian yang jelas dalam pelatihan.



Adanya pendampingan dari pihak terkait.



Adanya reward dan tindak lanjut bagi mereka yang berprestasi. Karena salah satu tujuan untuk menambah penghasilan





A. MANFAAT
Kreatifitas usaha ini diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kartu perdana sebagai miniatur hiasan untuk meningkatkan nilai jual tinggi yang selama ini hanya dibuang begitu saja setelah dipakai. Selain itu hasil kerajinan tangan dari kartu perdana ini berfungsi untuk semua kalangan masyarakat, baik untuk dikonsumsi maupun diproduksi menjadi peluan usaha baru. Selain itu dapat membantu mengurangi produksi sampah yang berlebihan. Menambah penghasilan masyarakat dan dapat membuka lapangan kerja baru. 

D. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Pemanfaatan kartu perdana yang selama ini sangat kurang, sehingga setelah membeli kartu perdana dibuang begitu saja. Atau bisa dianggap sebagai sampah. Bahkan, tak jarang kita lihat banyak orang yang selalu mengganti- ganti nomor kartu perdananya. Melalui program kreatifitas usaha ini diharapkan mampu memanfaatkan kartu perdana menjadi hiasan dan meningkatkan pemasaran tersebut pada masyarakat. Pelaksanaan program ini melalui beberapa tahapan yaitu pemilihan kartu perdana yang masih layak, proses pembuatan, dan pemasaran produk kemasyarakat. Dalam hal pemasaran hasil kerajinan tangan dari kartu perdana ini, penulis berusaha membantu pemasaran melalui website dan orang-orang sekitar. Dimana yang kita ketahui sekarang sudah banyak penggunaan website untuk melakukan jual-beli. Website ini berisi informasi mengenai alamat rumah produksi, serta model gambar serangkaian hiasan yang siap untuk dijual, dan daftar harga sesuai bentuk dan ukuran. Dari website tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui produk yang terbuat dari limbah kartu perdana ini, hingga nanti diharapkan penjualan dapat menembus pasaran internasional. 

E. SPESIFIKASI
· Barang dan bahan yang dibutuhkan
1. Limbah Kartu Perdana
2. Buah sedotan
3.  Kawat
                   4. Silet
1. Cutter
2. Gunting
3. Lem
4. Lilin
5. Amplas
6. Cuttom buth

· Biaya pembuatan
1. Biaya Bahan baku
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Limbah kartu perdana
15 kg
450.000

Total

450.000

2. Biaya Perlengkapan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Lem G
5 buah
10.000
2
Lilin
10 kotak
50.000
3
Kawat
10 meter
80.000
4
Amplas 
1,5 meter
15.000
5
Cuttom buth
1 pack
5.000

Total

160.000

3. Biaya Peralatan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Cutter
10
50.000
2
Silet 
20 buah
25.000
3
Gunting
10 buah
100.000


Pemeliharaan serta pengawasan secara periodik dan continue bagi mereka yang berprestasi




4
Penggaris
3 buah
8.000

Total

183.000

1. Biaya Peralatan Penunjang Kegiatan
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Print out + jilid

50.000
2
Fotocopy

5.000
3
Burning

3.000

Total

58.000

2. Biaya lain - lain
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Biaya transportasi

1.000.000
2
Biaya pemasaran

2.000.000
3
Biaya operasional

2.500.000

Total

5.500.000

3. Rincian Estimasi Biaya
NO
NAMA BARANG
BANYAK
BIAYA
1
Pengadaan bahan baku

450.000
2
Pengadaan perlengkapan

160.000
3
Pengadaan peralatan

183.000
4
Biaya peralatam penunjang kegiatan

58.000
5
Biaya lain – lain

5.500.000

Total

6,351.000

 D. CARA MEMBUAT
Cara pembuatan
1. Gambar pola miniature musik pada bagian kartu perdana tersebut.
2. Potong kartu perdana yang sudah digambar tadi menggunakan gunting atau cutter.
3. Rekatkan menggunakan lem G pada bagian yang telah dipotong tadi dan satukan sesuai dengan bentuk yang digambar tadi.
4. Untuk pada simbas agar melengkung dapat dipanaskan menggunakan lilin.
5. Jika sudah direkatkan dan disatukan sesuai kebutuhannya, maka tahap yang selanjutnya yaitu dikemas dengan keinginan hingga hiasan terlihat cantik.
6. Terakhir yaitu dipasarkan.

E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
· Kelebihan 
Mengurangi produksi limbah sampah
Menambah nilai jual barang
Membuka peluang usaha baru
Menghasilkan barang dengan harga yang terjangkau
Biaya produksi yang dikeluarkan murah
· Kelemahan
Kalau tidak berhati-hati dalam peletakannya, maka akan mudah rusak
Bahan mudah patah
Masih menyisakan limbah bekas dari pembuatan barang
Bahan bakunya (kartu perdana) jumlahnya terbatas, sehingga cukup sulit untuk ditemukan

F. DOKUMENTASI
Terlampir 




· Lampiran



6
Bisa menjadi wahana untuk berinteraksi dengan warga lain -  yang sebelumnya tidak pernah berinteraksi menjadi saling berinteraksi aktif setelah ada kegiatan ini